Rabu, 24 Februari 2010

[Ilmu Mancing] Kosakata Mancing

1. Chumming; chunking
Memberikan perangsang pada ikan dengan cara melempar-lempar umpan supaya ikan tertarik untuk mendekat. Chumming sebaiknya jangan dilakukan terlalu banayak pada satu waktu, dan juga jangan terlalu cepat. Patokan yang biasa sering digunakan andalah, kalau umpan yang baru anda lempar masih kelihatan dipermukaan, jangan ditambah, biarkan hilang perlahan-lahan. Setelah hilang diamkan sebentar baru kemudian lempar lagi dalam jumlah yang sama. Ingat jangan telalu banyak, kita hanya menarik perhatian ikan, bukan memberi makan.

2.Drifting
Drifting (berhanyut) pada dasarnya adalah “slow trolling”. Drifting membuat kita dapat memancing diarea yang lebih luas dari pada dengan kapal berjangkar. Kapal akan berhanyut disebabkan oleh arus & angin. Kalau arus & angin searah, kapal akan drift cukup cepat, sedangkan kalau berlawanan arah kapal mungkin tidak akan bergerak. Karena itu biasanya sambil berhanyut mesin tetap hidup & si kapten mengatur kecepatan & arah bergerak kapal. Kenapa perlu berhanyut? Ada beberapa alasan:
-Lokasi yang ingin di cover luas dan waktu mancing terbatas
-Laut terlalu dalam & tidak praktis menggunakan jangkar
-Target ikan di tengah air, sedikit diatas dasar laut, atau ikan dasar yang bisa diundang ke “atas”, dan dasar laut adalah wreck (kapal tenggelam), bukit/lembah bawah laut, bongkahan karang, drop-off, tandes luas, etc.
Drifting biasanya dikombinasikan dengan chumming berupa bongkahan daging ikan/kerang/udang diturunkan disekitar kedalaman yang diinginkan untuk mengundang ikan target berkumpul.

3. Depth sounder; Fish finder
Alat berbentuk monitor yang digunakan untuk mencari lokasi ikan. Depth sounder ini terdiri dari tranducer yang berfungsi sebagai sensor dan monitor yang berguna untuk menampilkan hasil gambar. Transducer ini terletak dibawah kapal, baik ditengah-tengah maupun dibelakang, dan berfungsi untuk mengirimkan signal-signal senensor ke bawah laut. Signal-signal tersebut akan memantul kembali setelah mencapai dasar dan kemudian signal tersebut akan kembali ditangkap oleh transducer utuk seterusnya di interpretasikan di komputer. Berdasarkan jarak jelajah signal dari transducer, maka komputer dapat mengetahui jarak kedalaman, jenis struktur dasar dan benda-benda yang melayang ditengah-tengah (ikan, dsb). Beberapa buah depth sounder atau fish finder yang cukup populer adalah JRC, Humminbird, Eagle, dsb.

4. Jigging
Jigging, adalah teknik mancing menggunakan jigs. Pada dasarnya ada dua tipe: lead-head jig dan metal jig (metal jig sering disebut squid jig, iron jig). Lead-head jig I think is ’made-in USA’ karena ini awalnya digunakan untuk bass-fishing di air tawar di US, sebelum populer juga di laut. Lead head jig adalah mata pancing panjang biasa yang ujungnya (eye) dibalut atau di ’tempel’ timah sebagai pemberat. Biasanya mata pancingnya di beri umpan buatan (paling populer cacing plastik, bucktail, maribou, nylon hair, etc.). Teknik mancing dengan lead head jigs adalah casting & retrieving seperti bass-fishing, walaupun kadang kadang digunakan juga untuk bottom fishing di air laut.
Metal jig awalnya digunakan oleh nelayan Norwegia disekitar lautan utara untuk mencari giant cod jaman dulu. Model jig dari norwegia adalah diamond shaped dan sampai sekarang populer disebut ’viking jig’. Beratnya dari 2 0z sampai 40 oz (1 kg). Banyak sekali variasi metal jig yang digunakan sekarang, tapi pada dasarnya metal jig adalah bongkahan timah/besi dibentuk ukuran & model tertentu (seperti diamond, cumi, ikan kecil, potongan ikan, etc.) dengan diberi warna & variasi tertentu ditambah mata pancing single atau double atau treble. Ada juga metal jig yang dikombinasi dengan bucktail atau bulu ayam di mata pancingnya.
Tergantung target ikan yang dicari, metal jig dapat digunakan untuk ’bouncing bottom’: jig diturunkan sampai ke dasar dan joran dinaik-turunkan menciptakan awan kecil karena dasar laut sedikit diacak, mengundang predator. Teknik lain adalah yo-yoing: jig diturunkan kedasar kemudian joran di naik-turunkan, lalu kenur digulung sedikit joran digoyang lagi, terus diulang untuk mengcover kedalaman dari dasar laut sampai permukaan. Sekali dapat strike biasanya target kedalaman sudah bisa dipersempit. Teknik jigging yang paling berat adalah teknik ’umpan panik’, dimana jig diturunkan kedasar sambil di setop beberapa kali untuk menciptakan kesan’injured baitfish’. Sampai dasar reel digulung secepat cepatnya, sambil jerking gagang joran untuk menciptakan kesan ’frantic injured baitfish’. Sounds simple, tapi teknik ini memerlukan stamina yang
luar biasa. Sekali coba biasanya ada dua kemungkinan: kapok atau jadi jigging-nuts! Kenapa pakai metal jig tidak umpan segar atau umpan hidup? Karena hampir semua ikan yang didapat dengan menggunakan metal jig ukurannya jauh lebih besar dibanding jenis ikan yang sama didapat dengan umpan segar (not comparable to trolling, by the way).

5. Tag & Release
Memberikan tag pada ikan hasil pancingan sebelum dilepaskan kembali. Istilah ini biasanya digunakan pada jenis-jenis ikan billfish, walaupun tidak tertutup kemungkinan penggunaan tag pada jenis ikan lain. Hal ini dilakukan untuk melindungi jenis-jenis ikan tertentu terhadap kemusnahan.

6. Tag
Tag adalah tanda bebentuk seperti pita yang ditancapkan pada ikan yang berisikan data-data mengenai keadaan pada saat ikan ditangkap. Hal ini akan mudahkan untuk mengenali kehidupan ikan, termasuk perpindahan lokasi, penambahan berat, dsb. Program tag ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1963. Organisasi yang khusus menangani masalah taging untuk billfish adalah The Billfish Foundation.

7. Trolling
Memancing dengan cara menarik umpan sambil kapal berjalan. Memancing dengan cara trolling banyak digemari orang karena rata-rata bobot ikan yang didapat dengan cara trolling lebih besar dibanding memancing dasar. Memancing trolling dapat dilakukan baik dilaut maupun di sungai, sayangnya di Indonesia kami belum mempunyai data sungai manakah yang potensial untuk melakukan trolling.
Kecepatan kapal pada saat trolling adalah antara 4 - 12 knot, tergantung umpan yang digunakan. Penggunaan umpan jenis minow atau umpan hidup maupun mati (dijahin), disarankan kecepatan kapal maximum 8 knot. Untuk trolling dengan jenis cumi-cumi tiruan kecepatan kapal adalah antara 8 - 12 knot.

Tidak ada komentar: